pilpres dan pns (ngetik waktu lagi pusing)

Aku orang yang jarang pusing, tapi kalau aku kehausan, entah kenapa rasanya udaranya nyerot isi kepalaku terus jadi kepala jadi kering terus pusing. Udah dikasih obat sih tapi kok ga ilang2 pusingnya. Yaudah lah nikmati dulu aja.


Minggu depan 14 februari 2024 akan ada pemilu, pesta rakyat megah lagi ni, alhamdulillah Indonesia rakyatnya bisa memilih presidennya sendiri. Pemilu kali ini pecah banget, rame banget, padahal kandidat makin banyak tapi fanatismenya juga makin tinggi, dan herannya menurut pengamatanku, semua calonnya ni hampir imbang, nggak ada yang unggul banget, bahkan rasanya kaya ada hidden-hidden votes yg selama ini gak bisa kita tebak kalau ternyata dia itu pilihannya ga sesuai dengan tampilannya (stereotip).
Sebenarnya banyak hal yang terjadi seputar tiga calon ini, aku pengen nulis, tapi takut, harus netral katanya. Takut aja tulisan akan jadi bumerang.
Harapanku cuma, sistem kerja PNS ada pembenahan tapi ke arah lebih baik. Udah banyak inovasi dan ide-ide yang keluar untuk melakukan pembenahan sistem kerja PNS, tapi rata-rata justru malah nambah kerjaan, peningkatan pelayanan masyarakat dan kinerjanya nggak berubah.
Sistem disini bukan artinya sistem informasi berupa aplikasi ya, nyatanya beberapa hal yang udah dibikin online misal kaya kinerja/absensi itu juga gak bikin orang tambah "bener", ujung-ujungnya yang ngerjain juga orang lain lagi. Hehehe, iykwim.
Tapi sistem lebih kepada pola pikir, nalar, dan niat dari dalam hati. Kalau memang mereka ingin bekerja, ya bekerja, bukan tidak mengerjakan pekerjaannya.
Tapi untuk solusinya jujur masih belum kepikiran, soalnya misal sistem merit juga jadinya adalah mereka yang "cakep di kertas" akan terlihat cakep, padahal banyak banget yang sebenernya cakep di real tapi kertasnya nggak cakep kena under appreciated.
Mungkin baiknya kembali seperti dulu yang semuanya dikembalikan sesuai fungsionalnya (kalau emang fungsional), tapi adanya angka kredit juga membuat orang yg cakep di kertas naik.
Wkwkwk. Bikin bingung emang. Soalnya PNS cuma nurut sama yang namanya administrasi, sama yang nulisnya paling banyak. But sad truth, perusahaan besar kelas dunia itu administrasinya bagus, seenggaknya hal-hal yang berhubungan langsung dengan konsumen itu dokumen dan datanya mudah dicari. Tapi apa karena ngga ada HR dan nggak ada pemilik perusahaan makanya sistem di swasta ga bisa dipakai buat promosi? Entahlah. Soalnya rawan jilatan bos. Ntar yang naik jabatan malah mereka yang suka ngejilat lagi.
Jadi tambah pusing... 

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

Back
to top